Education New Zealand (ENZ) bekerja sama dengan Massey University dan AFS Intercultural Programme menyelenggarakan New Zealand Global Competence Certificate (NZGCC) 2022 program.

Rangkaian program daring selama lima minggu ini melibatkan murid-murid SMA dari Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan New Zealand. Sebanyak 135 murid berpartisipasi dalam NZGCC program dari 30 Juli–20 Agustus 2022. Acara kelulusan NZGCC dilaksanakan pada 10 September.

Education New Zealand juga berkolaborasi dengan TM College sebagai organisasi penyelenggara di Indonesia. Empat sekolah, yaitu Binus School Serpong, UPH College, Tunas Muda School, dan Springfield School mengirimkan 15 muridnya sebagai partisipan. Mereka mengikuti orientasi secara hybrid di TM College pada 30 Juli.

“Awal ditawari mengikuti NZGCC program, saya pikir ini hanya seperti pembelajaran daring dengan materi biasa. Saya merasa senang pada saat datang orientasi hybrid di TM College bertemu dengan murid-murid sekolah lain dan mengetahui modul pembelajaran yang menarik,” ujar Aretha, peserta dari Binus School Serpong.

Modul pembelajaran program NZGCC yang berlangsung selama lima minggu ini dirancang untuk mendukung peserta terlibat dalam perubahan dunia yang pesat. Para peserta dilatih berpikir kritis, mampu memberikan perspektif tentang kewarganegaraan global, berlatih tentang kepemimpinan serta diajak untuk tidak henti belajar.

Peserta diharapkan mampu menjadi warga global yang dapat belajar, bekerja keras, dan hidup dengan berbagai kebudayaan di dunia. Selain itu, peserta diajak agar dapat lebih kritis dalam mengatasi permasalahan global abad 21, seperti keberlanjutan globalisasi dan perubahan iklim.

Kayla, peserta dari Tunas Muda School, menuturkan, melalui NZGCC program, dirinya belajar menjadi orang yang lebih berempati. Kayla mengaku lebih mengerti bagaimana menjangkau berbagai jenis orang dan lebih memahami tindakan mereka.

“Selain itu, membantu saya mendapatkan pengetahuan utama yang dapat saya gunakan dalam waktu dekat maupun masa depan, pada saat di universitas, di tempat kerja, atau ketika saya bepergian ke berbagai negara,” ucap Kayla.

“Saya sangat senang kepada semua peserta NZGCC program yang memberikan banyak insight dan perspektif kepada para fasilitator terhadap kebudayaan masing-masing negara. Murid-murid terlihat aktif dan antusias dalam setiap sesi. Kami sebagai fasilitator mempelajari banyak hal keanekaragam setiap negara,” ujar Danial, fasilitator dari Massey University pada saat kelulusan.

Para peserta yang merupakan pelajar SMA sebagai generasi muda diharapkan mampu menjadi future leaders yang berani ikut mengambil peran sebagai warga negara.

Pelatihan softskill dalam NZGCC program ini diakhiri dengan kelulusan secara daring melalui Zoom. Setiap fasilitator memberikan masukkan di kelompok kelas mereka.

Murid-murid dari negara perwakilan ikut mengemukakan opini mereka mengenai program ini. Aretha dan Salma dari Binus School Serpong menutup rangkaian kegiatan dengan cover lagu Laskar Pelangi dari Nidji.

“Saya merasa sangat senang berpartisipasi dalam NZGCC program. Saya bertemu dengan banyak teman baru dan belajar tentang menjadi warga negara. Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan dan fasilitatornya sangat baik. TM College membantu dalam komunikasi dengan group murid-murid di Indonesia. Saya berharap dapat berpartisipasi lagi di program berikutnya,” tutur Cathy, peserta dari Springfield School.

Jessica, Marvin, dan Evan dari UPH College mengatakan bahwa program NZGCC meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, terutama dalam presentasi. Modul pembelajaran sangat membantu mereka dalam berorganisasi dan berani untuk berkenalan dengan murid-murid dari berbagai negara.